Home > Ekonomi

Lapas Nusakambangan Kelola Abu Sisa Pembakaran Batu Bara PLTU, Hasilkan Produk Bernilai Ekonomis

FABA yang sebelumnya dipandang sebagai limbah tanpa nilai kini berubah menjadi sumber penghidupan baru.
Foto ilustrasi warga binaan Lapas Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, sedang melakukan pengolahan FABA menjadi material konstruksi berupa paving block. (Foto: Dok Humas PLN) 
Foto ilustrasi warga binaan Lapas Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, sedang melakukan pengolahan FABA menjadi material konstruksi berupa paving block. (Foto: Dok Humas PLN)

RUZKA-REPUBLIKA NERWORK -- Warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah (Jateng) makin berdaya.

Kini warga binaan mampu menggerakkan roda perekonomian dengan keterampilan baru yakni kelola abu sisa pembakaran batu bara di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Adipala berupa Fly Ash dan Bottom Ash (FABA).

Warga binaan Lapas Nusakambangan mampu menghasilkan produk konstruksi bernilai ekonomi.

FABA yang sebelumnya dipandang sebagai limbah tanpa nilai kini berubah menjadi sumber penghidupan baru.

Baca juga: Kasus Main Domino, Pengamat Sebut Raja Juli Layak Dicopot

Melalui workshop FABA yang memanfaatkan lahan tidur di Pulau Nusakambangan, warga binaan dibekali keterampilan mengolah limbah menjadi produk seperti batako, paving block, roaster, hingga buis beton.

Kolaborasi Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas) dengan PT PLN (Persero) tersebut menjadi bagian dari transformasi lembaga pemasyarakatan, dari citra “penjara menakutkan” menjadi pusat pemberdayaan yang memberi bekal nyata untuk membangun kehidupan produktif pascapembinaan.

Menteri Imipas, Agus Andrianto, menyampaikan apresiasi atas kontribusi PLN dalam program pelatihan yang berfokus pada pemberdayaan warga binaan.

Baca juga: Narasumber Webinar Pekan Menyusui Sedunia, Dinkes Depok Ungkap Peran Tim Penurunan Stunting

“Program ini merupakan model pelatihan kerja yang sedang kami galakkan untuk mempersiapkan warga binaan agar siap kembali ke masyarakat,” terang Agus saat meninjau workshop pengelolaan FABA di Lapas Nusakambangan, Selasa (09/09/2025).

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menyatakan bahwa pemanfaatan FABA menjadi produk bernilai guna tinggi dapat menciptakan peluang ekonomi sirkuler sekaligus menghadirkan solusi nyata bagi lingkungan.

“Kami bangga, warga binaan Lapas Nusakambangan berhasil memanfaatkan limbah menjadi komoditas produktif. Kegiatan ini juga menciptakan lapangan kerja, memberi dampak positif bagi masyarakat, serta menghasilkan produk berkualitas dengan harga kompetitif,” ucapnya.

Saat ini, workshop FABA di Nusakambangan dilengkapi dua unit mesin yang mampu memproduksi hingga 2 juta _paving block_ dan 1 juta batako setiap tahun. Jika kapasitas ini berjalan optimal dan produk mulai dipasarkan, workshop berpotensi menghasilkan omzet hingga Rp5,4 miliar per tahun.

Baca juga: Lebih dari Lima Juta Pelanggan Aktif Kendaraan Terhubung Lewat Geotab Secara Global

Darmawan menyampaikan bahwa sebanyak 30 warga binaan telah aktif dan terampil memproduksi olahan FABA. Ia optimistis jumlah tersebut akan terus bertambah seiring pendampingan dan bimbingan yang berkelanjutan.

“Kami sangat terkesan dengan kemampuan warga binaan yang luar biasa, kedisiplinan, dan etos kerja mereka, sehingga produk yang dihasilkan memiliki kualitas premium dan memiliki potensi pangsa pasar di industri,” ungakap Darmawan.

Keberhasilan program ini menunjukkan peran lapas sebagai ruang pembinaan yang produktif dan berdaya guna.

“Ke depan, Nusakambangan akan menjadi percontohan nasional bagaimana sebuah lapas dapat berkembang menjadi episentrum kegiatan ekonomi sekaligus pusat pemberdayaan masyarakat,” terang Darmawan.

Baca juga: Pidato Setelah Trump dan Lula di Majelis Umum PBB, Prabowo Diakui Dunia

Salah seorang warga binaan Lapas Terbuka Nusakambangan, Kevin Ruben Rafael, menyampaikan rasa syukur atas hadirnya workshop pengelolaan FABA dari PLN.

"Ini sangat membantu kami sebagai warga binaan, karena menambah ilmu pengetahuan. Nanti, ketika kami keluar, ilmu ini bisa bermanfaat bagi kehidupan kami di masyarakat," jelas Kevin.

Warga binaan Lapas Nirbaya Nusakambangan, Listianto juga merasakan langsung manfaat program ini.

“Alhamdulillah, sekarang saya bisa mengikuti program ini. Saya ingin mandiri, saya ingin kembali ke masyarakat dengan menjadi yang lebih baik lagi,” ucapnya. (***)

× Image