Home > Gaya Hidup

Acha Septriasa Hidupkan Karakter Anak Pertama di Titip Bunda di Surga-MU, Antara Tanggung Jawab, Cinta, dan Air Mata

Dengan senyum ramahnya, Acha berbagi cerita mendalam tentang karakternya, Alya, dan bagaimana ia menemukan kemiripan personal dalam peran tersebut.
Aktris Acha Septriasa. (Foto: Dok RUZKA INDONESIA) 
Aktris Acha Septriasa. (Foto: Dok RUZKA INDONESIA)

RUZKA-REPUBLIKA NERWORK -- Nama Acha Septriasa kembali menjadi sorotan di jagat perfilman Tanah Air.

Aktris berbakat ini akan segera menyapa penonton lewat film terbarunya, "Titip Bunda di Surgamu," yang rencananya akan tayang di akhir Desember 2025 atau awal Tahun 2026.

Dalam film yang dinantikan ini, Acha memerankan karakter yang begitu lekat dengan realitas banyak orang, yaitu Alya, seorang anak sulung yang memiliki kisah perjuangan dan relasi kompleks dalam keluarganya.

Redaksi berkesempatan berbincang langsung dengan Acha Septriasa dalam sebuah wawancara eksklusif.

Baca juga: Catatan Cak AT: Noel's Serakahnomics

Dengan senyum ramahnya, Acha berbagi cerita mendalam tentang karakternya, Alya, dan bagaimana ia menemukan kemiripan personal dalam peran tersebut.

Alya: Si Anak Sulung yang Perfeksionis dan Penuh Keinginan

Menurut Acha, Alya adalah karakter yang sangat ambisius. Sebagai anak pertama, ia memiliki keinginan yang kuat dan cenderung ingin selalu dituruti.

"Karakternya Alya sebagai anak pertama, dia itu keinginannya luar biasa dan pengen diturutin," ungkap Acha.

Alya digambarkan sebagai sosok yang sangat detail, perfeksionis, dan memiliki pendirian yang keras. Sifat-sifat ini seringkali membuat hubungannya dengan keluarga menjadi penuh tantangan.

Baca Lembaga Kebudayaan dan Museum Bahas Museum dan Masa Depan Kota di Tiongkok-ASEAN

Meskipun demikian, di balik sifat kerasnya, Alya juga sosok yang berani mengakui kesalahan. Acha menjelaskan, "Dia itu tapi bisa mengakui kesalahan dan sedikit hati-hati"

Sebuah kombinasi karakter yang menarik, menunjukkan bahwa di balik ketangguhan, ada sisi kerentanan yang membuat Alya terasa lebih manusiawi.

Dinamika Hubungan dengan Keluarga: Antara Protektif dan Kebutuhan Pembuktian Diri

Salah satu inti cerita dalam "Titip Bunda di Surgamu" adalah hubungan Alya dengan Bundanya.

Baca juga: Kuda Hitam NEV Baru! LEPAS L8 Wujudkan Pengalaman Ber-DNA Teknologi Modern

Acha menceritakan bahwa Alya sering merasa sang Bunda terlalu posesif dan protektif. "Alya itu punya kecenderungan pernah merasa bahwa Bunda itu tidak sepenuhnya bisa percaya sama dia.

Bunda selalu sangsi sama anak perempuannya ini, dianggap enggak mampu, dianggap enggak bisa jaga diri," jelas Acha. Perasaan ini mendorong Alya untuk memberontak dan membuktikan bahwa ia bisa mandiri.

"Dia berusaha rebel di keluarganya, enggak mau diatur, berusaha membuktikan ke Bunda dan Ayah bahwa dia bisa melakukan bisnis sendiri dengan caranya," tutur Acha.

Kisah ini tentu akan sangat relevan bagi banyak penonton yang juga pernah merasakan tekanan untuk memenuhi ekspektasi keluarga sambil mencari jalannya sendiri.

Baca juga: Selembut Kasih Sastra

Hubungan dengan adik-adiknya pun tak kalah rumit. Meskipun mereka memiliki hubungan yang terbuka dan dekat, adik-adik Alya adalah orang-orang yang paling kritis terhadapnya.

"Orang-orang yang very critical ke Alya adalah adik-adiknya sendiri," ungkap Acha.

Sebagai kakak, Alya merasa berkewajiban untuk mengarahkan adik-adiknya agar tidak keluar dari jalur yang disetujui orang tua, meskipun ia sendiri terkadang lepas kendali karena terlalu memaksakan kehendaknya.

Inspirasi dari Karakter Bunda dan Pesan untuk Penonton

Acha juga membagikan pengalamannya berakting bersama Aktris Senior Meriam Belina sebagai Bunda.

Baca juga: Tes DNA Ridwan Kamil dan Lisa Mariana, Ini Hasilnya

"Karakter Bunda di film ini sangat menginspirasi aku juga sih, dalam hal Bunda berani mengungkapkan penyesalan-penyesalannya terhadap anak-anaknya," terang Acha.

Menurutnya, karakter ini mengajarkan pentingnya meminta maaf dan mengungkapkan kasih sayang, sesuatu yang seringkali terlupakan dalam dinamika keluarga.

Melalui film ini, Acha Septriasa berharap penonton dapat mengambil pelajaran berharga. Dia ingin "Titip Bunda di Surgamu" menjadi pengingat bahwa setiap bentuk kasih sayang, meskipun terkadang terlihat seperti kecemburuan, ceramah, atau bahkan sikap mengontrol, pada dasarnya berasal dari niat yang baik.

"Semua itu pasti ingin menginginkan yang terbaik buat yang disayang," pungkas Acha.

Baca juga: Dinkes Depok Telankan Pentingnya Vitamin A untuk Anak

"Titip Bunda di Surgamu" bukan sekadar film tentang perjuangan seorang anak sulung dan adik-adiknya, melainkan juga sebuah cerminan tentang makna keluarga, penerimaan, dan pentingnya komunikasi yang jujur.

Bersiaplah terhanyut dalam kisah menyentuh ini saat filmnya tayang nanti. Jangan lupa, follow terus akun Instagram resmi film ini di @titipbundadisurgamu untuk update terbaru dan behind-the-scenes yang pastinya bikin penasaran! (***)

× Image