RUZKA-REPUBLIKA NETWORK -- Memasuki hari ketiga Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS), SMAN 2 Majalengka, Jawa Barat (Jabar) memberikan pembekalan tentang etika berkendara dan beralu lintas kepada ratusan siswa baru.

Kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian MPLS bertema Pancawaluya yang berlangsung dari 14–18 Juli 2025.

Sebanyak 528 siswa baru tampak antusias mengikuti materi yang digelar di gedung olahraga sekolah, Rabu (16/07/2025).

Baca juga: Pembangunan MTsN di Eks RPH Ditargetkan Selesai Oktober, Tahun Ajaran Baru. 2026

Materi disampaikan oleh Aipda Asep Millah dan Ipda Hari dari Unit Kamsel Satlantas Polres Majalengka.

“Ini bagian dari edukasi dini agar pelajar memahami pentingnya keselamatan berlalu lintas. Kami tampilkan video kecelakaan lalu lintas agar siswa tahu betapa fatal dampaknya jika melanggar aturan,” ujar Aipda Asep.

Pemateri juga mengajak siswa berinteraksi melalui yel-yel dan tanya jawab seputar aturan berkendara. Menurut Asep, mayoritas pelanggaran lalu lintas di kalangan remaja disebabkan oleh minimnya pemahaman serta faktor usia yang masih labil.

Baca juga: PKK Depok Tingkatkan Minat Baca Dikalangan Pelajar Melalui Program Gerakan Literasi Sekolah

Alin Fahrani, salah satu siswi baru asal Kertajati, mengaku mendapat banyak pelajaran dari materi tersebut. “Anak di bawah umur sebaiknya tidak membawa motor karena emosinya belum stabil. Bahaya bagi diri sendiri dan orang lain,” ujarnya.

Tak hanya itu, Alin juga mengungkapkan rasa senangnya bisa masuk ke sekolah favorit.

"Lingkungannya bagus, guru dan kakak OSIS-nya ramah. Bagian paling seru saat games, bisa membangkitkan semangat,” terangnya.

Wakil Kepala SMAN 2 Majalengka, Kusnanto, M.Pd., menjelaskan bahwa MPLS tahun ini mengusung konsep Pancawaluya sebagai nilai dasar pembentukan karakter siswa. Kelima nilai tersebut yaitu Cageur (sehat), Bageur (berakhlak baik), Bener (jujur), Pinter (cerdas), dan Singer (kreatif).

Baca juga: SMAN 28 Garut Gelar MPLS Pancawaluya, Momentum Kenali Lingkungan Sekolah

“Nilai-nilai ini kami tanamkan melalui berbagai materi, termasuk wawasan kebangsaan bersama TNI dan Polri, literasi digital oleh Kominfo Majalengka, mitigasi bencana oleh BPBD, dan hari ini dari Satlantas dan BNN,” jelasnya.

Kusnanto menegaskan, pengenalan lingkungan sekolah harus diselaraskan dengan pembentukan karakter dan kesadaran hukum siswa sejak dini. (***)

Reporter: Eko