Home > Sekolah

SMAN 28 Garut Gelar MPLS Pancawaluya, Momentum Kenali Lingkungan Sekolah

Setiap satuan Pendidikan wajib mencantumkan tema Pancawaluya sebagai aktualisasi dan harmonisasi dari kebijakan Kemendikdasmen RI, yakni MPLS Ramah.
Kepala SMAN 28 Garut, Effen Heryana, S.Pd.,M.Pd membuka MPLS Pancawaluya bagi siswa baru tahun pelajaran 2025/2026. (Foto : Ridwan/RUZKA INDONESIA) 
Kepala SMAN 28 Garut, Effen Heryana, S.Pd.,M.Pd membuka MPLS Pancawaluya bagi siswa baru tahun pelajaran 2025/2026. (Foto : Ridwan/RUZKA INDONESIA)

RUZKA-REPUBLIKA NETWORK – Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) sebagai momentum penting bagi peserta didik baru untuk mengenal lingkungan sekolah, dilaksanakan serempak di seluruh satuan pendidikan.

Namun pelaksanaannya di tingkat SMA wilayah Provinsi Jawa Barat (Jabar) ada sesuatu yang berbeda dari biasanya.

Setiap satuan Pendidikan wajib mencantumkan tema Pancawaluya sebagai aktualisasi dan harmonisasi dari kebijakan Kemendikdasmen RI, yakni MPLS Ramah.

Baca juga: Sekolah Rakyat Resmi Dibuka, Harapan Besar Terbukanya Akses Pendidikan Berkualitas

Begitu pula halnya dengan SMAN 28 Garut yang berlokasi di Jalan S. Parman Desa Purbayani Kecamatan Caringin Kabupaten Garut itu mengimplementasikan MPLS Pancawaluya, dimulai Senin (14/07/2025) hingga Jum,at (18/07/2025).

Dijelaskan Kepala SMAN 28 Garut, Effen Heryana, S.Pd.,M.Pd, Senin (14/07/2025), pelaksanaan MPLS kali ini di sekolahnya memiliki kekhasan tersendiri, karena mengintegrasikan nilai nilai pendidikan karakter Pancawaluya.

Sesuai petunjuk teknis MPLS dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, ungkap Effen Heryana pelaksanaannya merujuk pada nilai inti Pancawaluya itu sendiri, yang berasal dari kata panca (lima) dan waluya (sehat/selamat), yakni Cageur, Bageur, Bener, Pinter dan Singer.

Baca juga: Disdik Kota Depok Imbau Sekolah Terapkan MPLS Ramah

“Nilai nilai tersebut dirancang untuk menciptakan peserta didik agar sehat jasmani dan rohani, berakhlak mulia, jujur, cerdas, dan responsif terhadap tantangan sosial, sekaligus memperkuat identitas kebangsaan dan budaya lokal,” bebernya.

Selain memfungsikan dewan guru sebagai pemberi materi, pelaksanaan MPLS di SMAN 28, terang Effen Heryana juga melibatkan personel pendamping dari Koramil 1123 Cisewu dan Polsek Caringin.

Sesuai panduan kegiatan, lanjut Effen Heryana, MPLS Pancawaluya di SMAN 28 dimulai dengan upacara pembukaan, pengenalan Kepala Sekolah, guru dan tenaga kependidikan, pendidikan karakter Pancawaluya dan kontrak belajar MPLS Pancawaluya.

Baca juga: Cegah Laka Laut, Pol Airud Polres Garut Lakukan Patroli

Selanjutnya siswa baru diberi materi tentang Deep Learning dan 8 dimensi kompetensi lulusan, wawasan wiyata mandala, bela negara dan wawasan kebangsaan, 7 kebiasaan anak Indonesia hebat, pendidikan anti korupsi, pencegahan pemberantasan, penyalahgunaan, peredaran gelap narkotika (P4GN),

Materi selanjutnya adalah tata tertib lalu lintas, etika dan keselamatan berkendara, perundungan, intoleransi dan kekerasan seksual, pengenalan OSIS, MPK dan demontrasi atau pengenalan ekstrakurikuler.

Aktifitas lainnya merupakan bagian dari rangkaian kegiatan ditambah dengan asesmen MPLS Pancawaluya, pendidikan berwawasan ekologi dan aksi ekologi. “Rangkaian kegiatan ditutup dengan upacara kelulusan MPLS Pancawaluya,” pungkasnya. (***)

Reporter : Ridwan


× Image