Puluhan Musisi Ogah Tampil di Festival Musik Pestapora, Ini Penyebabnya

RUZKA-REPUBLIKA NETWORK--Festival musik Pestapora 2025 mendapat sorotan tajam setelah puluhan musisi mengumumkan mundur dari line-up penampilannya. Keputusan ini dipicu keterlibatan PT Freeport Indonesia sebagai sponsor gelaran.
Isu ini memicu perdebatan publik, terutama di kalangan penonton dan pelaku industri kreatif seperti influencer atau kreator konten. Sebagian besar penonton yang menjadi narasumber menyayangkan pembatalan tersebut, namun tetap memahami keputusan para musisi yang dinilai sebagai bentuk sikap ideologis.
Nabila, salah satu penonton, menilai bahwa aksi mundur memang berakar pada nilai dan prinsip masing-masing artis. Namun, menurutnya, bentuk protes tersebut bisa diekspresikan dengan cara yang tidak mengorbankan penonton, seperti tetap tampil sambil menyumbangkan honor ke organisasi yang menangani isu lingkungan atau sosial, seperti yang dilakukan rapper Indonesia, Yacko.
"Saya percaya mereka (musisi yang mundur) punya ideologi dan cara mengekspresikannya, jadi saya paham, meski disayangkan, kecewa, tapi di satu sisi saya paham maksudnya, saya menghargai ideologi dan cara masing-masing orang," katanya, Minggu.
Ia juga menyoroti perubahan arah dukungan sponsor Pestapora yang dinilainya bertolak belakang dengan tahun sebelumnya, ketika festival tersebut didukung oleh Greenpeace.
Menurut Nabila, pergeseran ini menunjukkan ketidakkonsistenan nilai yang bisa menimbulkan kesan bahwa festival lebih mementingkan keuntungan daripada keberpihakan terhadap isu sosial.
"Disayangkan, karena tahun lalu Pestapora didukung sama Greenpeace, jadi kontradiktif aja sih sama apa yang sudah mereka lakukan tahun lalu. Kesannya jadinya all for money," ujar Nabila.
"Saya berharap ke depannya lebih hati-hati dalam memilih sponsor, apa lagi sekarang isu lagi banyak di Indonesia, kondisinya sedang panas, jadi mungkin lebih empatetik saja terhadap situasi yang ada," ia menambahkan.
Sementara itu pengunjung lain asal Jakarta, Meta, lebih netral menanggapi. Ia memahami bahwa mundurnya para musisi adalah bagian dari prinsip pribadi. "Agak bingung aja sih kenapa Freeport jadi sponsor acara musik. Tapi ya itu kan urusan di belakang layar, bukan wilayah kita juga sebagai penonton," katanya.
Pendapat serupa datang dari Putra, penonton asal Jakarta yang menyebut keputusan para musisi adalah bentuk sikap. "Ya disayangkan sih, tapi itu menunjukkan bahwa mereka punya prinsip," ujarnya.
Lebih lanjut, seorang influencer yang juga hadir sebagai penonton, Ojemo, menyampaikan dukungan penuh terhadap musisi-musisi yang memilih mundur. Ia menganggap keputusan tersebut sebagai langkah berani yang menunjukkan integritas di tengah tekanan industri.
Baginya, panggung musik bukan hanya tempat hiburan, tapi juga ruang untuk menyuarakan sikap dan nilai.
"Menurutku itu adalah langkah yang bagus untuk mereka (musisi) memilih tidak tampil karena mereka memang harus sadar akan hal-hal yang berpotensi merugikan, jadi aku sangat mengapresiasi mereka, menurutku itu tidak masalah," imbuhnya.
Ia menghargai keberanian musisi yang memutuskan mundur, karena telah memilih berdiri bersama kepentingan masyarakat dan lingkungan, ketimbang membiarkan diri terlibat dalam aktivitas yang berpotensi merugikan.(**)