UI dan PT KAI (Persero) Gelar Skrining Anemia dan Layanan Kesehatan untuk Masyarakat Baduy

RUZKA-REPUBLIKA NETWORK -- Desa Cisaban adalah bagian dari wilayah Baduy Luar, yang terletak di kaki Gunung Kendeng, Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Banten.
Kondisi geografis dan infrastruktur yang terbatas membuat warga kesulitan mengakses fasilitas kesehatan.
Dalam upaya menurunkan dan mencegah kasus stunting, di desa tersebut, UI bekerja sama dengan PT Kereta Api Indonesia (Persero) mengadakan kegiatan “Skrining Anemia pada Bayi dan Remaja Putri” sebagai bagian program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) KAI.
Baca juga: Evaluasi Akuntabilitas Kinerja 2024, 6 Perangkat Daerah Kota Depok Raih Predikat A
Kegiatan yang dikuti oleh hampir 200 peserta ini berlangsung pada 31 Juli hingga 1 Agustus 2025. Turut hadir dalam kegiatan tersebut Direktur Direktorat Pengabdian Masyarakat dan Inovasi Sosial UI, Dr. LG. Saraswati, S.S., M.Hum; Manajer Corporate Social Responsibility PT KAI, Ichwan, beserta tim; Ketua Tim Pengabdi, Dr. dr. Astuti Giantini; serta Kepala Puskesmas Cisimeut.
Menurut Dr. Saraswati, kolaborasi UI dan PT KAI menunjukkan bentuk nyata pengabdian masyarakat yang berdampak (impactful).
“Merupakan momen berharga bagi UI bisa bekerja sama dengan KAI. Kegiatan ini mencerminkan kolaborasi multi-pihak yang strategis dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat di daerah terpencil, serta menjadi wujud kepedulian dan tanggung jawab sosial institusi pendidikan dan korporasi terhadap kelompok masyarakat adat di Indonesia,” jelas Saraswati dalam siaran pers yang diterima, Senin (04/08/2025).
Baca juga: Jadi Kampus Pertama di Jakarta yang Terapkan Johkasou, Ini Cara UPER Kelola Limbah Secara Cerdas
Pada kegiatan tersebut, beragam layanan kesehatan diberikan bagi warga Suku Baduy, di antaranya penyuluhan kesehatan gigi dan mulut, pengukuran tinggi badan dan berat badan anak, pemberian suplemen penambah darah untuk remaja putri.
Selain itu, diadakan pula pemeriksaan dan pengobatan umum, tindakan sederhana pada gigi, pelayanan farmasi, pemeriksaan kehamilan (ANC), pemberian makanan ringan, pemeriksaan laboratorium darah, serta pemeriksaan sampel urin dan feses.
Sebanyak 193 peserta mengikuti pengobatan umum dan gigi, sementara 40 peserta mengikuti pemeriksaan laboratorium mini.
Baca juga: Catatan Gaban: Gotong Royong Abundance Mentality, Renungan 80 Tahun Indonesia Merdeka
Dari pemeriksaan tersebut, ditemukan berbagai penyakit yang diderita warga, yakni dyspepsia, myalgia, ISPA, urtikaria dan dermatitis.
Adapun status gizi dari 22 anak yang menjalani pemeriksaan, yaitu gizi normal (14 anak), tinggi badan dan berat badan kurang (5 anak), serta tinggi badan kurang (3 anak).
Dr. dr. Astuti menyampaikan bahwa kegiatan ini tidak hanya memberikan pelayanan medis jangka pendek, tetapi juga dapat ditindaklanjuti oleh puskesmas setempat untuk pemantauan kesehatan lanjutan.
"Kami berharap kegiatan ini dapat berkelanjutan. Terima kasih atas kolaborasi yang luar biasa dari PT KAI dalam mendukung upaya peningkatan derajat kesehatan warga Suku Baduy,” harap Dr. Astuti. (***)