Kata Maula dan Putri: Tak Ada Acara Makan Gratis, Hanya Bagikan Makanan yang Belum Keluar

RUZKA-REPUBLIKA NETWORK -- Pernyataan putra sulung Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi, Maula Akbar dan Wakil Bupati Garut, Putri Karlina bahwa tidak ada acara makan siang gratis dalam rangkaian acara syukuran pernikahannya.
"Yang ada adalah kami masih memiliki makanan yang belum keluar setelah resepsi. Daripada tidak termakan, silakan dibagikan saja kepada warga yang datang menyaksikan acara," kata Maula ke awak media, Ahad (20/07/2025).
Untuk pertama kalinya, pasangan Maula dan Putri tampil ke publik usai insiden menewaskan 3 orang di acara pernikahan di Alun-alun Garut, Jalan Kabupaten, Garut Kota, Jawa Barat (Jabar), Jumat, (18/07/2025).
Baca juga: Kapal Barcelona Terbakar di Laut Talise Minahasa Utara, Penumpang Terjun ke Laut
Keduanya mengucapkan permohonan maaf, dan memberikan penjelasannya.
"Pertama, kami ingin mendapatkan permohonan maaf dan duka cita kepada masyarakat, khususnya para korban atas kejadian yang benar-benar tidak kami harapkan," terang Maula.
"Dari lubuk hati yang paling dalam, saya menghaturkan permohonan maaf atas musibah yang terjadi tepat dua hari setelah hari yang saya tandai sebagai hari paling bahagia dalam hidup saya," ucap Putri menambahkan.
Dalam acara tersebut massa yang berbondong-bondong datang mulai memasuki lokasi acara sekitar jam 13.00 WIB.
Ribuan massa yang datang membuat situasi tidak terkendali, alhasil, mereka saling berdesakan hingga membuat sejumlah korban terjepit, jatuh kemudian terinjak.
Dilaporkan sebanyak 26 orang warga menjadi korban. Tiga di antaranya, meninggal dunia. Yakni Vania Aprilia (8), Dewi Jubaedah (61) serta seorang anggota Polri bernama Bripka Cecep Saeful Bahri.
Putri menambahkan, hal tersebut tidak diresmikan sebagai suatu acara. Sebab, di hari kejadian tersebut, hanya ada satu acara yang akan dilaksanakan, yakni kegiatan hiburan bagi warga di malam hari.
Baca juga: Polda Riau Kerahkan 658 Personel Gabungan untuk Tanggani Kebakaran Hutan dan Lahan di Rokan Hilir
"Balakecrakan bukan makan gratis seperti yang dimaksud, tapi lebih ke makanan yang dibagikan ke massa saja. Kami juga bingung, dari mana narasi awal makan gratis ini ada. Memang kami membagikan makanan kepada pengunjung, tapi tidak sebagai acara yang resmi," ungkap Putri lagi.
"Makanya saya tidak pernah mengumumkan akan ada acara makan gratis. Makanan gratis ini ada, tapi jangan ada pengumuman. Biarkan mereka yang datang langsung mengambil saja," tutur Putri menambahkan.
Kemudian, Putri dan Maula memastikan seharusnya tidak ada penutupan akses pintu menuju lokasi acara saat kejadian itu berlangsung. Menurut Putri, dirinya sudah mewanti-wanti kepada penyelenggara untuk tidak melakukan penutupan jalan.
"Ada miskomunikasi, kesalahan pada sistem. Mengenai siapa yang harus bertanggung jawab dalam kejadian ini, silakan pihak kepolisian yang nanti berbicara," tegas Putri.
Baca juga: PT Tirta Asasta Depok Gunakan Teknologi SCADA untuk Pantau Kualitas Air Secara Digital
Kendati demikian, Maula dan Putri sendiri mangaku siap untuk menghadapi konsekuensi hukum akibat permasalahan yang timbul dalam rangkaian acara pernikahannya ini.
"Kami akan bertanggungjawab dan siap untuk mengikuti proses hukum yang saat ini mulai berjalan," terang Maula.
Maula dan Putri sendiri mengaku telah meminta maaf secara langsung kepada pihak keluarga korban, khususnya keluarga korban yang meninggal dunia. Mereka menyebut sudah memberikan uang santunan untuk para korban. (***)