Kelurahan Cilangkap Depok Gelar Bina Keluarga Balita Emas, Dorong Peran Keluarga dalam Dukung Tumbuh Kembang Anak Usia Dini

RUZKA-REPUBLIKA NETWORK -- Kelurahan Cilangkap, Kota Depok bersama sejumlah pihak menggelar kegiatan Bina Keluarga Balita (BKB) Emas (Eliminasi Masalah Anak Stunting) di Posyandu Melati 03.
Adapun yang menjadi lokus pelaksanaan program tersebut yaknk pencegahan stunting di wilayah Kelurahan Cilangkap.
Giat BKB Emas ini merupakan bagian dari upaya edukasi dan penguatan peran keluarga dalam mendukung tumbuh kembang anak usia dini, terutama balita dan ibu hamil.
Baca juga: Ini Skema dan Jadwal Pelaksanaannya Sistem Penerimaan Murid Baru 2025/2026 di Depok
"Kegiatan ini penting untuk menyampaikan pemahaman tentang peran keluarga, khususnya dalam delapan fungsi keluarga yang menjadi materi utama dalam pertemuan pertama ini," ujar Lurah Cilangkap, Teguh Santoso dalam keterangan yang diterima, Jumat (25/04/2025).
Menurut Teguh, bahwa BKB Emas adalah pendekatan untuk mengeliminasi masalah anak stunting dengan membina para ibu yang memiliki anak balita dan ibu hamil.
"Untuk pertemuan kali ini fokusnya pada delapan fungsi keluarga. Materi disampaikan secara interaktif, salah satunya lewat permainan ular tangga edukatif yang berisi pertanyaan-pertanyaan seputar masalah keluarga dan solusinya,” jelasnya.
Baca juga: Mengganggu, Kelurahan Cisalak Depok Tutup Permanen TPS Liar Disamping Empang Darno RW 07
Peserta juga mengikuti pre-test sebelum materi dimulai untuk mengukur pemahaman awal tentang topik seperti delapan fungsi keluarga, konsep 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), dan pentingnya peran orang tua dalam perkembangan anak.
"Setelah pemaparan materi, peserta mengikuti post-test untuk mengetahui sejauh mana pemahaman mereka meningkat," terang Teguh.
Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara berbagai pihak, termasuk Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), organisasi Asia-Pacific Regional Network for Early Childhood (ARNEC), Pemerintah Kota (Pemkot) Depok melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) dan juga jaringan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) seperti PAUD Holistik Integratif (HI).
Baca juga: Satlantas Polrestro Depok Sisir Jalan Tapos, Temukan Banyak Ranjau Paku
“Ini bukan kegiatan satu kali. Akan ada enam pertemuan secara berkelanjutan, dua kali setiap bulan. Nanti akan ada pertemuan khusus untuk ayah juga. Jadi bukan hanya ibu yang dibina, tapi peran ayah dalam pengasuhan juga didorong,” ungkap Teguh.
Respon peserta disebut cukup antusias karena metode penyampaian yang menyenangkan dan melibatkan diskusi dua arah.
“Alhamdulillah suasananya hidup, peserta aktif bertanya dan mereka mulai memahami pentingnya kasih sayang orang tua terhadap perkembangan anak. Banyak yang bilang jadi lebih tahu dampaknya kalau anak kurang diperhatikan,” ucap Teguh.
Baca juga: Pemkot Depok Telah Pasang 930 Titik WiFi Gratis, Diakses Tanpa Password
Kegiatan ini diharapkan bisa menjadi pemantik perubahan pola pikir orang tua dalam mengasuh anak, terutama untuk mendukung tumbuh kembang yang optimal dan mencegah stunting sejak dini.
“Harapannya semangat peserta terus terjaga sampai enam pertemuan selesai, karena setiap pertemuan nanti temanya akan berbeda-beda. Dan yang paling penting, ilmunya bisa diterapkan langsung dalam lingkungan keluarga masing-masing,” pungkas Teguh. (***)